Dua pandangan dalam Geografi



FISIS Determinisme dan FISIS Posibilisme

A.Fisis determinime
Faham ini mengemukakan bahwa semua kehidupan dan aktivitas manusia dipengaruhi dan tergantung pada pemberian alam di sekitarnya. Manusia cenderung pasif dalam menghadapi tantangan alam, respon terhadap alam hanya berupa respon menerima apa adanya. Dengan kata lain manusia tidak dapat menentukan hidupnya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian, tingkah laku, kebiasaan, serta kebudayaan manusia pada lingkungan tertentu. Berikut ini beberapa pendukung fisis determinisme :

Contoh-contoh yang menggambarkan teori fisis determinis yang bersifat positif :
1.     Manusia membutuhkan oksigen, dan oksigen berasal dari tumbuhan.
2.    Manusia makan tumbuhan dan hewan.
3.    Nelayan mencari ikan bergantung dengan angin darat dan angin laut.
4.    Petani memerlukan air hujan untuk mengairi sawahnya.

Contoh-contoh yang menggambarkan teori fisis determinis yang bersifat negatif :
1.     Tabrakan antara 2 lempeng bumi yang dapat menyebabkan bencana alam seperti tsunami, terbentuknya gunung api aktif maupun tidak aktif, dan gempa bumi.
2.    Hujan yang terus menerus turun bisa menyebabkan banjir, jalan raya rusak karena terkikis oleh air hujan, serta bisa menyebabkan tanah longsor.
3.    Terjadinya badai, angin tornado, angon puting beliung dapat menyebabkan hilangnya rumah-rumah masyarakat serta terganggunya seluruh aktifitas manusia seperti transportasi, perkebunan, pertanian, serta perkantoran.


Beberapa pengikut faham ini adalah :
a.    Charles Darwin (1809 – 1882)
Charles Darwin adalah seorang naturalis dari Inggris yang teori-teorinya sangat kontroversial di bidang ilmu pengetahuan dengan Teori Evolusi Darwin-nya. Teorinya mengatakan bahwa semua makhluk hidup darai waktu ke waktu secara berkesinambungan akan mengalami perkembangan. Setiap perubahan yang terjadi pada mofologi, fisiologi, dan perilaku makhluk hidup sebagai respon dari perubahan alam lingkungannya. Perjuangan hidup (struggle for life) pada makhluk hidup merupakan bagian yang penting juga dalam menanggapi perubahan alam lingkungannya. Hanya individu yang kuatlah yang mampu bertahan hidup dari keganasan alam lingkungan. Dominasi lingkungan pada makhluk hidup terlihat sangat jelas dan sepertinya makhluk hidup tidak bisa lepas dari pengarauh alam tersebut.

b.    Ellsworth Huntington
Ellsworth Huntington merupakan geograf dari Amerika Serikat dan merupakan salah seorang dari determinisme iklim. Dalam bukunya principle of Human Geography, dia mengatakan bahwa iklim sangat mempengaruhi pola kebudayaan masyarakat. Iklim di dunia ini memiliki variasi yang banyak, sehingga variasi kebudayaan yang didukung oleh manusia juga sangat beraneka ragam. Bentuk bangunan, seni, agama, pemerintahan sangat ditentukan oleh iklim. Sebagai contoh orang Eskimo akan membangun iglo yang terbuat dari es yang dikeraskan. Atap rumah yang dibangun oleh orang gurun pasir akan cenderung dibuat rata, dan ini berbeda dengan atap rumah yang dibangun oleh orang-orang Eropa dibuat seruncing mungkin.

c.    Friederich Ratzel (1844 – 1904)
Friederich Ratzel merupakan geograf Jerman dengan teori Anthropogeographie-nya. Dalam teorinya disebutkan bahwa meskipun manusia merupakan makhluk yang dinamis, namun pola-pola pergerakan dan mobilitasnya tetap dibatasi oleh alam. Manusia sebagai pendukung kebudayaan berkecenderungan membentuk unsur-unsurnya sebagai respon dari apa yang telah diberikan oleh alam lingkungannya.

Alam dalam mempengaruhi manusia dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
1.     Secara positif
Contoh dari pengaruh alam secara positif antara lain adalah manusia yang hidup di daerah yang dingin secara otomatis menggunakan pakaian yang tebal dan hangat agar bisa bertahan hidup. sebaliknya dengan yang hidup di daerah panas akan memakai baju yang berbahan tipis atau dengan bahan yang dapat menyerap keringat.

2.    Secara negatif
Contoh dari pengaruh alam secara negatif adalah terjadinya bencana alam yang dapat menelan korban, seperti contoh gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lainnya. Bencana alam seperti itu merupakan hal yang tidak bisa kita duga. Akibat dari bencana alam ini dapat menyebabkan kerugian bagi manusia, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.

B. Fisis Posibilisme
Faham ini mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal. Dengan kemampuan akalnya itu manusia mampu merespon apa yang diberikan oleh alam. Pada faham ini juga disebutkan bahwa alam tidak selamanya mampu mendikte setiap kehidupan dan aktivitas manusia, namun alam memberikan berbagai alternatif (pilihan) dan manusia menanggapi setiap pilihan yang diberikan oleh alam tersebut. Beberapa pengikut faham ini adalah :
a.    EC Sample
EC Sample awalnya merupakan pengikut dan pendukung faham fisis determinisme. Dia merupakan anak buah dan muridnya dari Ratzel. Menurut pandangannya, alam bukan merupakan faktor penentu, namun hanyalah sebagai faktor pengontriol bagi aktivitas manusia. Alam memberikan banyak peluang dan kemungkinan-kemungkinan yang direspon manusia untuk menentukan unsur-unsur kebudayannya. Para ahli geografi terkadang menyebut faham ini dengan istilah lain yaitu faham fisis probabilisme.

b.    Paul Vidal de la Blache (1845 – 1919)
Paul Vidal de la Blache merupakan geograf dari Perancis. Menurutnya alam tidak lagi menentukan, melainkan proses produksi (genre de vie) yang dipilih manusia sebagai pilihan dari alternatif-alternatif yang diberikan oleh alam berupa tanah, iklim, dan ruang di suatu wilayah. Sebagai contoh bahwa aktivitas manusia di sekitar lingkungan pantai, menurut faham determinisme, dipastikan sebagai nelayan. Namun bagi faham posibilisme disebutkan bahwa bentukan pantai dapat berupa bentukan pantai yang landai, agak curam, dan sangat curam (cliff), berawa, dan yang memiliki continental shelf yang panjang. Respon mata pencaharian manusia terhadap bentukan lingkungan pantai akan beragam, misalnya menjadi nelayan, petambak udang atau garam, petambak rumput laut, bahkan bersawah pada wilayah pesisir atau muara sungai.
Kemampuan manusia dalam menanggapi alam tidak terlepas dari pengunaan teknologi yang digunakannya. Dengan kemampuan penciptaan teknologi oleh manusia, menjadikan hidup manusia semakin mudah dan ringan. Keberhasilan manusia dalam menerapan teknologi, menjadikan bahwa teknologi menjadi tumpuan bahkan keyakinan sebagai tumpuan untuk pememnuhan kebutuhan hidup.

a.  Contoh Positif dari Teori Posibilis
1.     Kehidupan manusia seperti perkembangan teknologi oleh manusia membuat terobosan baru dalam dunia pangan dengan ditemukannya rekayasa genetika, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengubah struktur / gen dasar tumbuhan / makhluk hidup lainnya demi menghasilkan varietas baru (Disney Ensiklopedia Anak – Dunia Tumbuhan) dengan adanya teknologi ini, manusia dapat membuat varietas baru yang unggul dan tahan hama.
2.    Perkembangan teknologi juga menghasilkan bibit – bibit tanaman yang tahan hama dan menghasilkan produksi lebih banyak dan berkualitas.
3.    Manusia sering mengotak atik lingkungannya sehingga menjadi sesuai yang diharapkan.

 b.  Contoh Negatif dari Teori Posibilis
1.     Manusia melakukan pembuangan sampah sembarangan yang menyebabkan kumuhnya ekosistem di bumi.
2.    Penebangan hutan secara ilegal tanpa adanya tanggung jawab dalam pembenahan hutan yang telah gundul tersebut yang mana dapat menyebabkan punahnya flora dan fauna yang hidup didalamnya.
3.    Penggunaan kendaraan bermotor berlebihan serta pembuangan asap pabrik yang menghasilkan gas beracun bertebaran kemana mana, sehingga membuat lapisan ozon menipis yang dapat memicu terjadinya global warming yang berefek pada masa depan seperti melelehnya es di daerah kutub dan menenggelamkan daratan serta punahnya beruang kutub pada 100 tahun mendatang.
4.    Penangkapan ikan menggunakan pukat harimau atau racun juga membahayakan ekosistem.



Jaga Bumi Kita

Komentar