Tektonisme
Biasanya kata tektonik identik dengan gempa bumi, ya gempa bumi yang berasal dari tenaga dari dalam bumi. Kata tektonik sendiri mempunyai arti tenaga dari dalam bumi yang dapat mempengaruhi permukaan bumi. itu sendiri. tektonisme juga mempunyai arti sebagai suatu proses yang berasal dari dalam bumi yang dapat terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan juga patahan pada lempengan tanah yang berada di dalam perut bumi. Proses tektonisme seperti yang dinyatakan ini dapat menghasilkan suatu retakan dan juga patahan di lapisan atas bumi. Hal ini terjadi karena adanya gerakan yang mendorong permukaan planet bumi baik secara vertikal maupun secara horizontal yang akan menghasilkan lipatan sehingga akan menyebabkan lapisan permukaan bumi tersebut mengkerut dan juga melipat.
Jenis- jenis Tektonisme
Tektonisme merupakan gerakan yang berasal dari dalam bumi dimana kehadirannya dapat membuat perbedaan di dakam permukaan bumi. Ternyata mengenai gerakan tektonisme ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok ini. pengelompokkan ini dilakukan berdasarkan kecepatan dan juga daerah yang dikenainya. Berdasarkan kecepatan dan juga luas daerahnya gerakan tektonisme ini dibagi atas:
Epirogenesa (Epirogenetik)
Pembagian tektonisme yang pertama adalah epirogenesa atau yang disebut juga dengan epirogenetik. Epirogenetik/ epirogenesa ini merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan naik turunnya lapisan kulit bumi yang disebabkan oleh suatu tenaga endogen yang sifanya lambat dan mempunyai arah vertikal serta berlangsung cukup lama pada wilayah permukaan bumi yang luas. Dan perlu untuk kita ketahui bersama bahwasannya gerakan epirogenetik atau epirogenesa ini masih dibagi lagi mejadi dua macam. Pembagian atau macam- macam dari tenaga epirogenesa adalah epirogenesa positif dan epirogenesa negatif.
Epirogenesa positif merupakan suatu gerakan epirogenetik yang dapat menyebabkan lapisan bumi menjadi menurun sehingga akibatnya permukaan air laut akan terlihat naik ke atas. Contoh epirogenesa positif ini misalnya adalah tenggelamnya pulau- pulau yang ada di dunia.
Epirogenesa negatif merupakan kebalikan dari gerakan epirogenesa positif. Yang dimaksud dengan gerakan epirogenesa negatif merupakan gerakan epirogenesa yang megakibatkan lapisan kulit bumi naik, dengan demikian permukaan air laut menjadi terlihat menurun. Karena epirogenesa negatif merupakan kebalikan dari epirogenesa positif, maka contoh peristiwanya adalah munculnya pulau- pulau yang pada mulanya berada di bawah laut.
itulah beberapa jenis dari tenaga epirogenesa. Perbedaan ini ditekankan pada sifat dan tentu saja pada arah serta luasnya. Selain gerakan epirogenetik, masih ada lagi jenis gerakan dari gerak epirogenes ini. jenis gerakan tersebut adalah Orogenesa atau orogenetik. Untuk penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut.
Orogenesa (Orogenetik)
Jenis gerakan tektonisme yang selanjutnya adalah gerak orogenesa atau orogenetik. Jenis gerakan ini tentu berbeda dengan gerakan sebelumnya, gerakan orogenesa atau orogenetik ini merupakan gerakan lempeng yang lebih cepat dan juga hanya mencakup wilayah yang sempit di dalam kulit bumi. Biasanya gerakan orogenesa atau orogenetik ini diikuti dengan proses warping atau pelengkungan dan juga folding atau lipatan. Proses warping dan juga folding ini terjadi karena disebabkan oleh tekanan tektonik yang mempunyai arah mendatar pada jenis batuan lentur. Hal ini pada akhirnya akan menghasilkan pegunungan patahan dan juga pegunungan lipatan.
Dari pengertian di atas kita mengetahui bahwa gerakan orogenesa atau orogenetik ini sangat erat kaitannya dengan patahan dan juga lipatan. Lalu sebenarnya apa dih patahan dan lipatan itu?
Patahan/ Sesar/ Fault
Patahan merupakan bentuk kulit bumi yang mengalami retakan atau patahan sebagai akibat dari tekanan yang mempunyai arah horizontal maupun vertikal oleh tenaga tektonik yang terjadi pada permukaan kulit bumi yang tidak elastis. Patahan ini terjadi di permukaan kulit bumi, dan bagian kulit bumi yang mengalami patahan disebut dengan bidang patahan. Bidang patahan juga bisa mengalami pergeseran, dan bagian dari patahan yang mengalami pergeseran disebut juga dengan faoult atau sesar. Faoult atau sesar atau juga pergeseran patahan ini dapat terjadi dalam dua arah, yakni dapat bergeser ke arah vertikal maupun ke arah horisontal. Gerakan orogenesa atau orogenetik yang berbentuk patahan ini contohnya dapat kita temukan pada permukaan kulit Bumi, yakni deretan lekukan Mediterania.
Patahan yang terjadi di kulit bumi ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini sebagai akibat dari tenaga tektonik yang menekan permukaan kulit bumi. Jeni- jenis patahan ini kita kenal dengan nama sesar. Adapun jenis- jenis sesar yang terbentuk adalah sesar naik dan juga sesar turun, graben, horst dan juga sesar mendatar. Untuk mengenal lebih jauh jenis- jenis sesar tersebut, marilah kita bahas bersama- sama.
Sesar naik dan sesar turun
Sesar naik dan sesar turun merupakan salah satu jenis dari patahan yang terjadi karena tenaga tektonisme. Sesar turun merupakan patahan yang pada bagian atap sesarnya bergeser turun terhadap alas sesarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan sesar naik adalah patahan yang bagian atap sesarnya bergerak ke atas. Selain sesar naik dan juga sesar turun, terkadang kita menemukan salah satu jenis sesar lainya yakni sesar sungkup. Sesar sungkup merupakan kondisi yang terjadi apabila jaraj pergeseran pada sesar naik hingga mencapai beberapa kilometer dengan kondisi bagian yang satu menutupi bagian yang lainnya. Salah satu contoh sesar jenis ini di Indonesia terdapat di daerah patahan Semangko, yakni sebuah patahan yang terdapat di daerah Bukit Barisan di pulau Sumatera. Patahan ini memanjang dari Sumatera Utara hingga ke Sumatera Selatan, yakni Teluk Semangko.
Graben
Selain sesar naik dan juga sesar turun, selanjutnya kita akan menemui graben. Graben dan horst merupakan sebuah hasil yang lainnya dari tenaga tektonisme di Indonesia. Graben juga dikenal dengan nama slenk, yakni sebuah patahan yang mempunyai berupa jalur batuan pada sua bidang sesar yang hampir sejajar, sempit dan juga panjang.
Horst
Hasil dari tenaga tektonisme yang lainnya adalah horst. Hors dan juga graben seringkali berkaitan. Yang dimaksud dengan horst adalah sebaut patahan yang bagiannya meninggi. Karena bagiannya meninggi maka horst sering muncul di daerah sekitarnya.
Sesar mendatar
Sebelumnya kita telah mengetahu tentang sesar naik dan juga sesar turun. Selanjutnya kita menemui sesar mendatar. Sesar mendatar merupakan patahan yang berbetuk tegak lurus yang bergeser secara horizontal , namun ada sedikit bagian yang bergeser secara vertikal. Sesar mendatar ini pada umumnya terjadi di daerah- daerah yang mengalami perlipatan dan juga pensesaran naik. Ada salah satu contoh sesar mendatar di dunia ini yang ukurannya besar, yakni sesar mendatar yang berada di negara San Adreas (California), Filiphina dan juga Taiwan. Selain di negara- negara tersebut, di Indonesia pun juga terdapat sesar jenis ini. Di Indonesia, contoh sesar mendatar terdapat di dalam lapisan neogen muda di daerah Kefamenanu, Timor.
itulah beberapa jenis sesar atau patahan yang terdapat di bumi. Jenis- jenis sesar atau patahan dapat terjadi karena adanya gerakan tektonisme yang menekan permukaan kulit Bumi. Selain patahan atau sesar, terdapat pula hasil dari tektonisme lainnya yakni lipatan. Berikut ini merupakan penjelasan dari lipatan.
Lipatan atau Fold
Lipatan juga dikenal dengan istilah fold. Lipatan merupakan sebuah kenampakan alam yang ada di permukaan bumi, yang mana merupakan akibat dari adanya tenaga tektonisme. Yang dimaksud dengan lipatan adalah suatu kenampakan permukaan bumi sebagai akibat dari tenaga tektonik yang menekan dengan arah horizontal dan juga vertikal pada permukaan kulit bumi yang mempunyai sifat elastis. Dalam proses lipatan ini terdapat bagian dari kulit bumi yang menurun dan juga yang terangkat. Bagian dari lipatan yang menurun disebut dengan siklinal. Sementara bagian dari lipatan yang terangkat dinamakan dengan antiklinal.
Lipatan atau fold yang merupakan hasil dari tektonisme ini terdiri atas beberapa jenis. Jenis- jenis lipatan atau fold ini disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa jenis lipatan atau fold antara lain adalah lipatan normal, lipatan asimetris dan lipatan tumpang tindih, dan lain sebagainya. Mengenai pengertian dari macam- macam lipatan ini secara lebih jelas, berikut ini merupakan penjelasannya.
Lipatan tegak
Jenis lipatan yang pertama adalah lipatan tegak. Lipatan tegak merupakan lipatan pegunungan yang mana posisi sumbu pelipatnya adalah tegak lurus dengan bidang horizontal tanah sehingga terbentuklah kedua sayap yang bentuknya sama persis.
Lipatan miring
Jenis lipatan yang kedua adalah lipatan miring. Lipatan miring merupakan jenis lipatan pegunungan yang sumbu pelipatannya memeiliki kedudukan miring dengan bidang permukaan tanah.
Lipatan menggantung
Jenis lipatan yang selanjutnya adalah lipatan menggantung. Lipatan menggantung merupakan jenis lipatan pegunungan yang mana sumbu pelipatannya kurang dari 45 derajat, sehingga hal ini menyebabkan salah satu sisi bidagnya terlihat menggantung.
Lipatan rebah
Lipatan rebah merupakan jenis lipatan pegunungan yang sumbu pelipatannya hampir sejajar dengan permukaan tanah (baca: jenis tanah) atau kurang dari 20 derajat sehingga terlihat seakan- akan tindih menindih diantara keduanya.
Komentar
Posting Komentar