PERUBAHAN LITOSFER DAN PEDOSFER
SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI BUMI
Permukaan bumi
terdiri atas daratan dan perairan atau lautan. Sering disebut geosferdan
hidrosfer. Di atas geosfer dan hidrosfer ada lapisan udara disebut atmosfer
yang menyelubungi bumi, tebalnya ± 1.000 km, bagian bawah padat, makin ke atas
makin renggang. Atmosfer turut berotasi dengan bumi dari barat ke timur.
Permukaan daratan tidak rata, melainkan berlekuklekuk, berupa dataran rendah,
dataran tinggi, pegunungan, dan gununggunung. Lapisan kulit bumi sering disebut
litosfer. Keadaan permukaan yang tidak rata itu disebut relief. Relief adalah
tinggi rendahnya permukaan tanah. Dasar laut itu dianggap pula permukaan, yaitu
permukaan dasar laut. Permukaan dasar laut merupakan kelanjutan dari permukaan
daratan. Jadi, kesimpulannya ada relief daratan dan relief dasar laut.
Pengertian Kulit Bumi (Litosfer) dan
Susunan Lapisannya
Lapisan kulit
bumi sering disebut litosfer. Litosfer berasal dari kata litos berarti batu dan
sfer/sphaira berarti bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi
yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan ± 1.200 km.
Litosfer bumi
terdiri atas beberapa lempeng keras. Lempeng ini bergeser dan bergerak di atas
lapisan yang lebih lunak yang disebut astenosfer. Tebal kulit bumi tidak
merata. Kulit bumi di bagian benua/dataran lebih tebal daripada di bawah
samudera. Bumi tersusun atas beberapa lapisan.
a) Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan
bahan padat yang tersusun atas lapisan nife (niccolum= nikel dan ferrum= besi).
Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ± 2.900 km di bawah permukaan bumi.
b) Lapisan
pengantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km.
Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga
asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
c) Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas
lapisan pengantara, dengan ketebalan 1.200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8
gr/cm3
Litosfer (kulit bumi) terdiri
atas lapisan sial dan lapisan sima.
1.
Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun atas logam silisium dan aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan
Al2O3. Dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit,
andesit, jenisjenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku,
berketebalan rata-rata ± 35 km. Kerak ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
kerak benua dan kerak samudera.
- Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
- Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku gabbro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
Batu-batuan
Kulit Bumi
Batuan kulit bumi tebalnya sekitar 4 - 80 km. Kulit
bumi terdiri atas dua lapisan batuan, yaitu lapisan Sial/Silisium-Aluminium dan
lapisan Sima/Silisium-Magnesium mempunyai massa jenis 2,6 - 3,0 . Seolah-olah kulit
bumi mengapung di atas lapisan mantel (lapisan di bawahnya) karena massa
jenisnya lebih kecil. Kerak bumi ini dingin dan padat sehingga nyaman untuk
tempat tinggal makhluk hidup.
Lapisan mantel terletak di bawah lapisan kulit bumi,
tebalnya 2.900 km. Massa jenis lapisan mantel antara 3,0 - 8,0.
Lapisan inti terletak di bawah lapisan mantel. Terdiri atas
inti bagian luar (outer core), tebalnya mencapai 2.100 km dan inti bagian dalam
(inner core).
Batu-batuan
kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
batuan beku,
batuan sedimen, dan metamorf.
a. Batuan Beku
Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena
magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya ada
tiga macam batuan beku.
1) Batuan Tubir/Batu Beku Dalam
Batuan tubir terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan
hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya
besar-besar, misalnya granit.
2) Batuan Leleran/Batu Beku Luar
Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperature
turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal
kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu
sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar,
kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya terdiri
atas bahan amorf, misalnya batu apung.
3) Batuan Korok/Batu Beku Gang
Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau
gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat. Itu
sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada
yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.
b. Batuan
Sedimen (Batuan Endapan)
Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang
lepas mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain. Batuan
yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mulamula lunak, tetapi
lama-kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.
Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen
dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut.
1) Batuan
sedimen aerisatau aeolis
Pengangkut batuan ini adalah angin.
Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di
gurun.
2) Batuan
sedimen glasial
Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
3) Batuan
sedimen aquatis(aqua = air)
a) Breksi,
yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah
direkat satu sama lain
b) Konglomerat,
yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bulat-bulat yang sudah
direkat satu sama lain.
c) Batu pasir,
yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Dilihat dari tempat pengendapannya
ada tiga macam batuan sedimen,
yaitu batuan sedimen lakustre, kontinental, dan
marine.
1) Batuan sedimen lakustre, yakni batuan
sedimen yang diendapkan di danau.
Contoh: turf danau dan tanah liat danau.
2) Batuan sedimen kontinental, yakni batuan
sedimen yang diendapkan di laut.
Contoh: tanah los dan tanah gurun pasir.
3) Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen
yang diendapkan di laut.
Contoh: lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di
laut dalam, dan lumpur merah.
c. Batuan
Metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan
yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.
Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam
sebab sebagai berikut.
1) Karena Suhu
Tinggi
Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu
berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosakontak.
Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu
bara.
2) Karena
Tekanan Tinggi
Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya
endapan-endapan yang tebal sekali di atasnya.
Contoh: batu pasir dari pasir.
3) Karena
Tekanan dan Suhu Tinggi
Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan dan
geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut metamorfosa
dinamo.
Contoh: batu asbak, schist, dan shale.
Siklus
batu-batuan
Batu-batuan mengalami siklus sebagaimana
diperlihatkan dalam bagan
di bawah ini.
Keterangan:
1. = magma, batuan cair pijar di dalam litosfer,
sebagai bentuk mulamula dari siklus.
2. = batuan beku
a.
Karena pendinginan, makin lama magma makin padat, akhirnya membeku menjadi
batuan beku.
3. = batuan sedimen klastis
b. Batuan
beku yang rusak hancur karena tenaga eksogen (air hujan, panas dingin, es,
angin, dan sebagainya),
diangkut serta diendapkan menjadi batuan sedimen klastis.
4a. = batuan sedimen khemis
c1
= Larutan di dalam air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen
khemis.
4b. = batuan sedimen organis
c2=
Larutan di dalam air kemudian diambil oleh organisme dan melalui organisme itu
membentuk batuan endapan organis.
5. = batuan metamorf
a. Karena suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu yang lama,
batuan beku serta batuan sedimen berubah
menjadi batuan metamorf.
b. Ada kemungkinan karena terganggunya keseimbangan antara suhu
dan tekanan batu-batuan mencair kembali menjadi magma.
Komentar
Posting Komentar