4 Prinsip Geografi
1. Prinsip Distribusi
Prinsip ini pada hakikatnya adalah terjadi
persebaran gejala-gejala geosfer yang ada di permukaan bumi, di mana distribusi
(penyebarannya) berbeda antara satu
tempat dengan tempat lainnya. Gejala geografi baik yang menyangkut kondisi
fisik maupun sosial tersebar luas di permukaan bumi, tetapi penyebarannya
tidaklah merata antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dengan jalan
menggambarkan dan memerhatikan persebaran gejala-gejala geografi di permukaan
bumi maka dapat diungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan gejala dan
fakta tersebut, bahkan selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan keadaan
pada masa yang akan datang. Prinsip distribusi dalam ruang ini menjadi kunci
pertama dalam studi geografi. Berdasarkan pada prinsip distribusi ini,
selanjutnya dapat ditetapkan prinsip-prinsip yang lain.
Sebagai contoh persebaran kandungan minyak bumi
dan gas di wilayah Indonesia tidaklah merata, lebih banyak terkonsentrasi di
wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur
lebih banyak mengandung bahan mineral.
2. Prinsip Interrelasi
Prinsip ini menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara gejala geografi yang satu dengan gejala geografi yang lain di muka bumi.
Oleh karena itu setelah dilihat persebaran gejala geografi dalam
satu ruang atau wilayah tertentu maka dapat pula
diungkapkan hubungan antara gejala geografi satu dengan gejala geografi
lainnya. Selain itu dapat pula diungkapkan hubungan antara gejala-gejala yang
ada di permukaan bumi. Misalnya hubungan antara gejala fisik dengan gejala
fisik, antara gejala fisik dengan gejala sosial dan antara gejala sosial dengan
gejala sosial. Dari interrelasi tersebut dapat diungkapkan karakteristik
geografi dari suatu wilayah.
Sebagai contoh, usaha pembukaan lahan di hutan
untuk keperluan area pertambangan akan menyebabkan terjadinya penebangan hutan
dan berubahnya ekosistem satwa dan tumbuhan di area hutan tersebut.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip ini pada intinya memberikan penjelasan
yang lebih mendalam tentang karakteristik yang spesifik pada gejala geografi.
Gejala geografi berdimensi titik, garis, bidang, dan ruang. Prinsip deskripsi
ini tidak saja dilaksanakan dengan menggunakan uraian dan peta melainkan juga
dapat dilakukan dengan menggunakan diagram, grafik, maupun tabel. Bentuk-bentuk
deskripsi harus dapat memberikan penjelasan kepada para pembaca agar dapat
memahami tentang makna yang dibahas. Prinsip deskripsi digunakan untuk
menjelaskan karakteristik gejala geografi yang dipelajari, hubungan
antargejala, dan distribusi keruangannya. Dalam geografi urutan kegiatannya
antara lain pengumpulan data, klasifikasi data, pemetaan, deskripsi tiap satuan
pemetaan. Jadi deskripsi baru dapat dibuat setelah dilakukan pemetaan tentang
kajian geografi yang dimaksud.
Sebagai contoh adalah peta persebaran curah hujan
4. Prinsip Korologi
Prinsip ini melihat permasa lahan geografi dari
sudut pandang persebaran, interelasi dan interaksinya dalam suatu wilayah
(region) dan ruang tertentu. Ruang ini menunjukkan karakteristik kesatuan
gejala geografi, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk. Misal kita melihat definisi
bumi, tidak hanya meliputi bagian luar dari kerak bumi tetapi mencakup pula
lapisan atmosfer yang mengelilinginya, termasuk air yang ada di bumi, baik air
yang ada di permukaan bumi maupun air tanah, serta makhluk hidup yang ada di
dalamnya.
Sebagai contoh adalah ketika petani sedang
melakukan kegiatan di sawah dengan segala kondisi geografi pada saat itu, serta
fenomena-fenomena geosfer yang berlangsung.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa dalam
mengkaji gejala geografi pada suatu wilayah baik sempit maupun luas harus
ditunjukkan mengenai persebaran gejala geografi, interrelasi antargejala,
deskripsi masing-masing gejala dan hubungan keruangannya.
Sumber
Endarto, Danang. 2007. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta :
Grahadi
Kode 1
BalasHapus